Selasa, 20 Oktober 2009

Sore di Pelabuhan Sape


Sabtu 17 Oktober sore, kami jalan-jalan ke pelabuhan Sape. Asyik juga menikmati pemandangan laut dengan latar belakang Desa Bajo Pulau dan laut lepas. Sejumlah truk antre masuk fery yang baru saja merapat dari Labuhan Bajo, NTT.
Saat ini kondisi jembatan pelabuhan Sape rusak, bagian tengahnya jebol dan dipasang besi darurat agar truk bisa keluar-masuk. Entah sejak kapan rusaknya, yang jelas hingga kini belum tuntas diperbaiki. Padahal, keberadaan fasilitas ini urgen untuk kelancaran penyeberangan.
Tak hanya keluargaku yang menikmati suasana, ada juga yang lainnya. Suasana pantai memang menawarkan aneka rasa. Bisa dimengerti jika berbagai inspirasi hadir di sini—dari gemerisik air laut yang menerobos dinding dermaga, lalu-lalang kapal dan sampan nelayan, dan menunggu sunset. Kami sempat naik ke ferry dan melihat suasana dari atas. Allah Mahakuasa, menciptakan “kolam besar” dengan jutaan kekayaan alam di dalamnya. Sape dikenal luas pemasok ikan terpenting di Bima, demikian juga dengan bawang untuk konsumsi. Bawang bibit didominasi petani di wilayah Belo dan Monta.
Oh ya, suatu saat kami akan jalan-jalan ke pantai, berekreasi bersama keluarga. (*)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar