Selasa, 07 April 2009

Jangan Korupsi, Nak!


Perilaku korup atau tindakan korupsi sudah lama membebani perjalanan negeri ini. Bahkan, “berhasil” menempatkan Indonesia dalam lima besar dunia. Ironis. Negeri yang katanya Om Amien Rais dan Om Prabowo Subianto penuh potensi ini, nyaris terpuruk dan tak pernah menemukan jati dirinya. Perubahan harus dilakukan sekarang, untuk menggusur oknum-oknum korup yang merajalela. Menebas mentalitas koruptif pada semua bidang dan areal.
Pada level anak-anak, remaja, dan generasi muda, harus ada gerakan baru atau semacam ‘koalisi bersih’ dengan sinergi yang kuat. Mereka yang peduli saat ini, sebaiknya menyediakan iklim baru yang lebih kondusif bagi suburnya gerakan antikorupsi. Ajari anak-anak agar jangan berperilaku koruptif sejak awal. Siapkan sejak sekarang. Merekalah yang pada saatnya nanti mewarnai dan memain peran dalam konstalasi pemerintahan Indonesia.
Nah, momentum Pemilu Legislatif pada Kamis 9 April, adalah saat yang tepat untuk memilih mereka yang bersih dan mencampakkan mereka yang diidentifikasi politisi busuk. Ayo, Om-Om dan Tante-Tante, gunakan hati nurani, Jangan gadaikan suara dan harga diri untuk memenuhi ambisi kekuasaan para Caleg. Jangan ajari kami kemunafikan (lagi)…!

Setahun Umurku…


Kamis 2 April 2009, buah hati kami—Muhammad Abiyyu Maisan—umurnya pas setahun. Itu berarti akan menjadi loncatan pertama bagi perkembangannya, tubuh dan jiwanya. Meski belum genap setahun, tetapi Abim (nama panggilannya, kerap disapa Messi) menunjukkan perkembangan positif, jika dibandingkan dengan teman seusianya. Syukurlah...
Hari-harinya yang semakin lucu menambah kebahagiaan kami. Sudah bergigi enam, mampu berdiri dan mengayunkan kaki empat langkah. Langkah berikutnya, ya... jatuh ke lantai rumah. Jika disebut “ada bulan...” tangan mungilnya langsung menunjuk ke arah langit biru. Kami harap dia selalu ingat dengan aksinya, karena empat jarinya yang lain menunjuk dirinya sendiri. Disuruh menembak pun, telunjuknya siap “mendoor...” siapa yang di depannya.
Oh ya, si bocah juga sudah mengenal sepeda motor, lho. Jika ayah, paman, dan kakeknya pulang ke rumah, gerakan tubuhnya menghendaki di atas motor. Feeling technologi-nya tampaknya sudah jalan, padahal kelak diikhtiarkan menjadi dokter atau penyiar TVOne he..he..
Saat sembilan bulan, Abim sudah diajari memanjat kawat jendela di ruang tamu. Pegangannya kukuh, meski kadang hanya satu tangan. Tapi, tetap saja diawasi ketat agar tak terjatuh. Kami tak ingin kecolongan. Pengajaran yang rada-rada aneh itu kadang diprotes, terutama oleh ibu atau kakeknya, tetapi ada sisi positif lainnya: kelincahan geraknya...
Pada saat hari ulang tahun (HUT) nanti, tak ada perayaan apapun. Kami tak akan membiasakannya seperti itu. Budaya yang kini justru membelit anak-anak dan generasi baru Indonesia, dan Kota Bima khususnya. Hanya akan membeli satu dus mi dan bakal dihidangkan pada teman-teman sekampung di RT 03 Naru Barat Kecamatan Sape Kabupaten Bima NTB. Ibunya usul, ngaji bersama yang dipandunya sendiri (ibu Messi guru bahasa Arab/agama Islam).
Sedikit sejarah kelahirannya, nongol saat fajar pagi di salah satu ruangan bidan desa di Kecamatan Sape. Air ketuban ibu sudah pecah sejak pukul 22.30 Wita, namun kontraksinya teramat lambat. Kesadaran ibunya hilang dan ada “sesuatu yang memasuki ruang kesadarannya” pada Rabu dini hari itu. Ada kendala yang sulit dijelaskan secara nalar hingga “sesuatu” yang mengganjal itu bisa dituntaskan. Syukurlah. “Peralatan drumband” itu bisa dikempiskan dari badannya dan seorang manusia pun lahir. Sulit menjelaskan selaksa kebahagiaan yang terukir, meski hanya dengan beberapa kata.
Oh ya, mungkin ada yang bertanya soal nama. Sejak dalam kandungan, nama Lionel Messi, the new Maradona asal Argentina yang juga pemain kunci klub Barcelona Spanyol itu, sudah “disiapkan”. Bapak memang gibol, gila bola. Hanya dua tim yang mampu menganggu tidur, tim ‘Tango’ Argentina dan Barcelona. Karena nama panggilan bocah hingga kini adalah Messi. Nama penuh pesona dengan aksi-aksi brilian di lapangan. Lagian, tahun 2110 Messi bakal menjadi pemain terbaik dunia versi FIFA, seperti diprediksi banyak pengamat, kawan dan lawannya.
Gejala ‘perilaku’ Messi beneran tampaknya terlihat dari kesehariannya. Butir kecil kapuk berwarna hitam yang kerap ada di lantai menjadi incaran kakinya, termasuk isi sirsak yang memang sedang musimnya di Sape. Jangan bilang lagi kalau ada bola beneran.
Rabu (1/4/2009) sejumlah pesan layanan singkat (SMS) ucapan selamat mengalir dari paman, bibi, saudara dan kenalan Ortu-nya (Pantas saja, Bapaknya beritahu dulu mereka sih...) Momentum HUT perdananya ini, kami harapkan dia tumbuh menjadi anak yang cerdas secara intelektual, emosional, dan spiritual. Menjadi pribadi yang disegani lawan dan kawan. Dalam satu kata pendek: menjadi pribadi dengan jiwa mulia dan pantang menyerah. Sesuai arti namanya. Semoga. Doain ya...(*)